METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF
Belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut
James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut
Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L.
Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104). Dari
beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan melibatkan 2 unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang
ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan
sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari pengertian prestasi
dan belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan. Bentuk
perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu :
a.
Aspek kognitif
meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan
perkembangan eterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan
pengetahuan tersebut.
b.
Aspek efektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi
sikap mental, perasaan dan kesadaran.
c.
Aspek psikomotor meliputi perubahan-perubahan dalam
segi bentuk-bentuk tindakan motorik. (Daradjat, 1995: 197) Prestasi belajar
siswa yang diperoleh dalam proses belajar-mengajar disekolah dapat dilihat dan
diketahui dari nilai hasil ujian semester, yang kemudian dituangkan dalam
daftar nilai raport.
Nilai
tersebut merupakan nilai yang dapat dijadikan acuan berhasil tidaknya siswa
belajar serta dijadikan acuan berhasil tidaknya proses belajar mengajar di
kelas. Penilaian prestasi siswa yang dicantumkan dalam rapot, bisa berbentuk
anka jiga berbentuk huruf. Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator
keberhasilan dalam bidang studi tertentu yang telah dipelajarinya, akan tetapi
juga keberhasilan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan di tempat dia
belajar. Berikut beberapa contoh model
pembelajaran efektif
1. Cooperative
Script
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari. Langkah-langkah:
1)
Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2)
Guru membagikan wacana / materi tiap siswa
untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3)
Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4)
Pembicara membacakan ringkasannya selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara
pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5)
Bertukar peran, semula sebagai pembicara
ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6)
Kesimpulan guru.
7)
Penutup.
v Kelebihan:
a)
Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
b)
Setiap siswa mendapat peran.
c)
Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain
dengan lisan.
v Kekurangan:
a)
Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
b)
Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan
seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
2. Numbered
Heads Together
Numbered
Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor
kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari
siswa. Langkah-langkah:
1)
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa
dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2)
Guru memberikan tugas dan masing-masing
kelompok mengerjakannya.
3)
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4)
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan
nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5)
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru
menunjuk nomor yang lain.
6)
Kesimpulan.
v Kelebihan:
a)
Setiap siswa menjadi siap semua.
b)
Dapat melakukan diskusi dengan
sungguh-sungguh.
c)
Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang
kurang pandai.
v Kelemahan:
a)
Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil
lagi oleh guru.
b)
Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh
guru
3. Model
Student Teams – Achievement Divisions (STAD)
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian
siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
Langkah-langkah:
1)
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang
secara heterogen (campuran
menurut
prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
2)
Guru menyajikan pelajaran.
3)
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4)
Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh
siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5)
Memberi evaluasi.
6)
Penutup.
v Kelebihan:
a) Seluruh
siswa menjadi lebih siap.
b) Melatih
kerjasama dengan baik.
v Kekurangan:
a) Anggota
kelompok semua mengalami kesulitan.
b)
Membedakan siswa.
4. Model
Examples Non Examples
Examples Non Examples adalah metode belajar
yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang
relevan dengan KD.
Langkah-langkah:
1.
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
2.
Guru menempelkan gambar di papan.
3.
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
4.
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa,
hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5.
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan
hasil diskusinya.
6.
Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa,
guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.
Kesimpulan.
v Kelebihan:
a) Siswa
lebih kritis dalam menganalisa gambar.
b) Siswa
mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
c)
Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya.
v Kekurangan:
a) Tidak
semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b)
Memakan waktu yang lama.
5. Talking
Stick
Langkah-langkah
:
1.
Guru menyiapkan sebuah
tongkat
2.
Guru menyampaikan materi
pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi.
3.
Setelah selesai membaca
materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
4.
Guru mengambil tongkat dan
memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5.
Guru memberikan kesimpulan
6.
Evaluasi
7.
Penutup
v Kelebihan:
a. Melibatkan seluruh siswa
b. Seluruh siswa menjadi lebih siap.
c. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa
a. Melibatkan seluruh siswa
b. Seluruh siswa menjadi lebih siap.
c. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa
6. Cooperative
Integrated Reading And Composition (Circ)
Kooperatif
terpadu membaca dan menulis (Steven & Slavin, 1995)
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup
v Kelebihan :
a.
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi
mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
b. Melatih kerjasama dengan baik.
b. Melatih kerjasama dengan baik.
c.
Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang
kurang pandai.
7. Word Square
Media :
·
Buat kotak sesuai keperluan
·
Buat soal sesuai materi yang
akan diajarkan
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
3. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak
v Kelebihan :
a)
Melibatkan seluruh siswa
b)
Melatih ketelitian dan kecermatan
No comments:
Post a Comment