Monday 8 October 2012

7 METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF


METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104). Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan 2 unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari pengertian prestasi dan belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan. Bentuk perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu : 
a.       Aspek kognitif  meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan eterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut.
b.      Aspek efektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan kesadaran.
c.       Aspek psikomotor meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik. (Daradjat, 1995: 197) Prestasi belajar siswa yang diperoleh dalam proses belajar-mengajar disekolah dapat dilihat dan diketahui dari nilai hasil ujian semester, yang kemudian dituangkan dalam daftar nilai raport.
Nilai tersebut merupakan nilai yang dapat dijadikan acuan berhasil tidaknya siswa belajar serta dijadikan acuan berhasil tidaknya proses belajar mengajar di kelas. Penilaian prestasi siswa yang dicantumkan dalam rapot, bisa berbentuk anka jiga berbentuk huruf. Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu yang telah dipelajarinya, akan tetapi juga keberhasilan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan di tempat dia belajar.  Berikut beberapa contoh model pembelajaran efektif
1.      Cooperative Script
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Langkah-langkah:
1)      Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2)      Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3)      Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4)      Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5)      Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6)      Kesimpulan guru.
7)      Penutup.
v  Kelebihan:
      a)      Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
      b)      Setiap siswa mendapat peran.
      c)      Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
v  Kekurangan:
      a)      Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
     b)      Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

2.      Numbered Heads Together
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Langkah-langkah:
1)      Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2)      Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3)      Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4)      Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5)      Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6)      Kesimpulan.
v  Kelebihan:
      a)      Setiap siswa menjadi siap semua.
      b)      Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
      c)      Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
v  Kelemahan:
      a)      Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
      b)      Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

3.      Model Student Teams – Achievement Divisions (STAD)
            Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
Langkah-langkah:
1)      Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
2)      Guru menyajikan pelajaran.
3)      Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4)      Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5)      Memberi evaluasi.
6)      Penutup.

v  Kelebihan:
      a)      Seluruh siswa menjadi lebih siap.
      b)      Melatih kerjasama dengan baik.
v  Kekurangan:
      a)      Anggota kelompok semua mengalami kesulitan.
      b)      Membedakan siswa.

4.      Model Examples Non Examples
               Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.
Langkah-langkah:
1.      Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.      Guru menempelkan gambar di papan.
3.      Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
4.      Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5.      Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.      Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.      Kesimpulan.

v  Kelebihan:
      a)      Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
      b)      Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
      c)      Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
v  Kekurangan:
      a)      Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
      b)      Memakan waktu yang lama.

5.      Talking Stick
Langkah-langkah :
      1.      Guru menyiapkan sebuah tongkat
     2.      Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada    siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
      3.      Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
     4.      Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
      5.      Guru memberikan kesimpulan
      6.      Evaluasi
      7.      Penutup

v  Kelebihan:  
     a.       Melibatkan seluruh siswa
     b.      Seluruh siswa menjadi lebih siap.
     c.       Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa

6.      Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ)
Kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven & Slavin, 1995)
Langkah-langkah :
1.      Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2.      Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3.      Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
4.      Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5.      Guru membuat kesimpulan bersama
6.      Penutup

v  Kelebihan :
     a.       Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
     b.      Melatih kerjasama dengan baik.
     c.       Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

7.      Word Square
Media :
·         Buat kotak sesuai keperluan
·         Buat soal sesuai materi yang akan diajarkan
Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
3.      Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
4.      Berikan poin setiap jawaban dalam kotak

v  Kelebihan :
     a)      Melibatkan seluruh siswa
     b)      Melatih ketelitian dan kecermatan


No comments:

Post a Comment